Jeane menampilkan ekspresi tenangnya ketika sorot mata tajam mengarah terus padanya sejak beberapa menit yang lalu. Tangan dan bibirnya tetap bergerak dengan irama yang sama mengunyah makanan yang disuapkan masuk ke dalam mulut. Wanita itu bahkan akan dengan senang hati menerima potongan daging yang sudah dipotong-potong kecil oleh Keanu. Tidak peduli jika saat ini di hadapannya duduk dengan tenang seorang pria tua dengan rambut yang sudah memutih yang sejak tadi terus menyorotnya dengan mata tajam bak elang yang berusaha untuk menarik mangsa. Memangnya Jeane peduli dengan tatapan itu? Tentu saja ia tidak peduli karena baginya yang terpenting sekarang adalah anak-anaknya menerima asupan gizi. "Apa Kakek tidak lelah memelototi wanitaku terus dari tadi?" Keanu segera memecahkan kehen