Nisa tersenyum gembira. Selama beberapa minggu terakhir ini dia banyak mendapatkan pengalaman baru dan seru. Bersama Rendra, Nisa merasakan pacaran layaknya pasangan lainnya. Pergi nonton ke bioskop, nongkrong di café yang rame dengan pasangan seusia mereka, makan di restoran yang romantis dan beberapa kegiatan lainnya. Tak ada lagi rambut dan dandanan acak-acakan karena terkena terpaan angin karena berboncengan di atas sepeda motor. Tak ada lagi nasi goreng di pinggir jalan yang dimakan sambil lesehan. Tak ada lagi terpaan asap rokok yang terkadang membuat Nisa terbatuk. Perlahan-lahan, luka lama itu pun mulai sembuh. Nisa tak lagi merasa sedih dan memikirkan Aan di saat dia termenung sendiri di kamarnya. Pikirannya kini hanya berisi candaan Rendra dan keseruan saat mereka jalan berd

