Kami berdua mengarungi samudera kerinduan dengan bahtera yang terombang-ambing karena hempasan gelombang. Sang Dewi yang mungkin terlalu lama menahan rindu, seakan lupa sifat aslinya yang pemalu. Dia menanggalkan topeng sucinya dan menjadi seorang succubus yang hanya mengejar cintanya tanpa ragu. Aku hanya menjadi seorang pemandu, yang membiarkan Dewiku menikmati semua yang ingin dia nikmati dariku. Aku hanya menjadi seorang pelayan, yang hanya ingin membuat Ratuku bahagia dan melepaskan semua beban. Putri... Kamu gadis pertamaku. Kamu wanita pertamaku. Meskipun selama ini, aku selalu memperlakukanmu dengan dingin, tapi satu yang pasti, tak ada yang bisa menggantikan posisimu. Dewiku yang biasanya diam dan pemalu, kini menjadi penunggang kuda yang berusaha menjinakkan lari kuda tu

