Chapter 96 - So What?

590 Kata

"Sini dulu Yang, belum dirapiin kamarnya," kata Putri sambil menyuruhku berdiri di depan kamar kosnya. Dia lalu masuk ke dalam dan menutup pintunya dengan cepat, membiarkan aku seperti orang hilang di depan pintu. Tapi keknya dengan mukaku, mungkin aku lebih mirip kek penagih hutang sekarang. Aku cuma geleng-geleng kepala. Apaan coba segitunya? Kemudian, aku mendengar suara seseorang yang sedang sibuk merapikan sesuatu di dalam kamar. Aku hanya tersenyum jahil dan dengan percaya diri membuka pintu kamar kos yang ternyata tidak dikunci sama si Putri. "Ayanggg!!!" teriak Putri saat melihatku nyelonong masuk ke dalam. Mukanya memerah saat menatapku. Dia memegang 'perkakas' wanita di tangannya, lebih tepatnya bra dan celana dalam miliknya. Aku hanya tertawa kecil dan tersenyum jahil. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN