Aku membersihkan rumahku pagi ini. Si Putri membuatkan sarapan alakadarnya. Aku kan jarang balik ke sini, tentunya rumah agak kotor terkena debu. Rumah ini adalah tempat aku dibesarkan oleh Bapakku seorang diri. Jadi jangan beranggapan kalau aku adalah laki-laki berengsek yang tak pernah menyapu atau mengepel lantai. Cuma ada kami berdua saat aku kecil, tentunya aku lah yang bertugas mengurus rumah saat Bapak bekerja di sawah. "Put, semalam pas telpon, Ibu nyuruh kamu ke rumah," kataku ke si Cantik yang pagi ini terlihat makin cantik setelah mandi pagi. Putri berjalan ke arahku sambil membawa mangkok di tangan dan segelas teh hangat untukku. "Hu um. Ni sarapan dulu Yang," katanya. Aku menerima mangkok dari tangannya dan meletakkan sapu di tanganku. Mi instan. Nggak pa pa. Aku mene