Chapter 115 - Pernah

514 Kata

"Dek? Jam berapa ini? Nggak sholat subuh juga, kamu kerja nggak?" suara teriakan terdengar dari pintu kamar Annisa. Nisa hanya menggeliat tapi sama sekali tak berniat bangun, tak lama kemudian, seorang wanita sudah berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan badan sambil melotot ke arah Nisa yang berbaring di kasurnya, Kak Zahra. "Annisa binti Ilmi, sejak kapan kamu jadi pemalas seperti ini!!!" teriak Kak Zahra sambil menarik selimut yang menutupi tubuh adik perempuannya. "Kakkkkk," protes Nisa berusaha untuk merebut selimut dan guling yang diambil paksa Kak Zahra. "Eh?" Kak Zahra kaget ketika melihat wajah sang adik, kedua mata Nisa bengkak karena menangis semalaman. "Kamu habis nangis semalaman? Kenapa? Kamu bertengkar sama Han?" tanya Kak Zahra beruntun. Nisa menggelengkan kep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN