Jadi, separah-parahnya kelakuan si Pedet, dia yang jadi satu-satunya kurir andalan untuk urusan makan siang kami. Makanan datang sesuai pesanan dan tepat waktu. Setelah itu, aku beranjak berdiri dan berjalan ke belakang, cuci tangan dan badan lalu berganti dengan baju yang agak bersih, biar enakan kalau ngelayanin pelanggan. Seenggak-enggaknya nggak kumal gitu lah. Wkwkwkwkwk. Lima belas menit kemudian aku sudah duduk di belakang mejaku yang ada di balik etalase kaca tempat berbagai pretelan spare part motor yang ukurannya kecil-kecil dan ratusan spare part besar yang digantung-gantung di atas kepalaku. Gimana lagi? Space terbatas, manfaatkan saja apa yang ada. "Boss!!" suara Kiting terdengar dari depan. Aku yang sedang asyik chatan dengan Ira dan Putri sambil beristirahat sejenak, men

