"Yang, bangun!" "Sarapan dulu." Dengan malas-malasan aku membuka mata. Saat melihat ke sekelilingku, aku sedikit bingung. Ini dimana? Kok asing banget? Aku menolehkan kepalaku dan melihat seraut wajah cantik yang sedang tersenyum manis ke arahku. Ugghhhhhh, Dewi-ku. Aku langsung reflek bergerak mendekat dan ingin mencium Putri yang menenteng plastik hitam di tangannya. "Apaan!! Ndak mau!!" teriak Putri sambil mendorongku. "Kok gitu sih?" tanyaku sambil memasang wajah memelas. "Bau iler tu. Cuci muka aja belum, mau main nyosor aja," sungut si Putri sambil duduk di pinggiran kasur yang diletakkan di lantai. "Iya deh iya," kataku langsung berdiri dan keluar ke kamar. Tapi beberapa langkah keluar dari pintu kamar kos Putri, aku tertegun. Sempakk!! Dimana kamar mandinya? Es teh bange

