Mondy mengacak rambutnya frustasi, kalau udah gini ia bisa apa? Mondy bangkit dari tidurnya, di lumatnya bibir Raya dengan kasar, diikuti gerakan tangannya yang menjalar di setiap sudut kulit Raya. Mondy hilang kendali, ingin sekali ia memasukkan miliknya ke sarang sempit milik bidadarinya, ia tak bisa membayangkan betapa sempitnya seorang perawan, ah ia bahkan belum merasakannya. Lumatan serta jilatan Mondy kini turun ke leher jenjang Raya, terus turun hingga kini ia kembali mencecapi, menjilat, dan menghisap milik Raya yang sudah membusung ke arahnya. Mondy menatap Raya yang kini juga menatapnya dengan tatapan sayu, menahan hasrat dan gairahnya. "Kamu yang buka sendiri" kata Mondy membuat Raya tersenyum dan mengangguk. Raya merangkak turun, wajahnya kini persis ada di depan aset mi