Mondy mengecup pelan bibir Raya, tangannya masih setia melingkar di pinggang gadisnya itu. Kecupan-kecupan yang ia berikan kini berganti dengan lumatan yang langsung di sambut hangat oleh Raya, keduanya hanyut dalam rasa rindu yang dalam. "Emppppttt" Erangan terdengar begitu samar dari bibir milik gadisnya. Di dorongnya sedikit demi sedikit tubuh gadisnya dengan tetap mempertahankan ciumannya agar tak terlepas begitu saja. Mondy melepaskan ciumannya, menyuruh Raya untuk bernafas setelah melihat gadisnya kekurangan oksigen di paru-parunya. "Boleh meminumnya?" Tanya Raya memegang gelas yang tadi ia bawa. "Itu terlalu tinggi kadar alkoholnya, kita pulang saja" jawab Mondy meraih gelas milik Raya. "Aku sudah meminum beberapa tadi di depan" bohong Raya seraya merebut kembali gelas tersebu