Isla bersikeras tak mau membuat banyak baju pengantin. Semisal kebaya akad dan gaun resepsi resmi, ia mempercayakan pada butik Geya. Hanya sebuah gaun untuk perayaan di malam hari bersama para sahabat dan kolega yang ia pesan. Juga beberapa setelan kebaya dan kain batik yang serupa bahan dan warna dengan seragam keluarga. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, sarwa menabung pakaian resmi untuk menemani Zhen di setiap acara resminya. Isla hanya terdiam di depan cermin besar yang berada di kamar pas butik Geya. Sesekali ia menyerongkan tubuh ke kiri dan ke kanan. Gugup. Khawatir jika gaun yang akan dipilihnya nanti ternyata tak melekat sempurna di tubuhnya, atau tak bisa membuat Zhen terpesona. Geya menyusul masuk ke dalam ruangan itu. Seorang asistennya membawa beberapa set kebaya da