BAB 114: KEMBALI MENGEJAR CITA-CITA

1220 Kata

Hari yang sangat melelahkan bagi keduanya. Namun juga begitu membahagiakan. Malam resepsi mereka benar-benar luar biasa. Terutama saat semua undangan ikut bernyanyi, meliuk, pun berdansa bersama. Bahkan menjelang akhir acara mereka sempat memainkan beberapa permainan tradisional; ular naga, rangku alu, juga si miskin dan si kaya. Isla terkekeh geli mengingat lucunya moment tadi. “What?” gumam Zhen yang merebahkan kepalanya di salah satu sisi bathtub. Keduanya masih berendam bersama dengan punggung Isla menyandar di d**a Zhen. “Lucu aja ingat yang tadi, Mas.” Zhen pun ikut tertawa di belakangnya. “Mas tau ga sih permainan-permainan itu?” “Ular naga aku tau. Yang bambu itu aku juga tau. Tapi si miskin dan si kaya itu aku ga tau. Itu permainan rasis, boo! Ga bagus itu!” Isla jus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN