Mike Anderson terduduk di balik jeruji besi. Kedua tangannya lemas di atas lutut, sementara matanya mulai berkaca-kaca mendengar berita kematian Anna yang tragis. Kebenciannya menggunung, tapi semua itu hanya berakhir dengan teriakan yang memekakkan telinga. Mike tidak percaya jika Anna, anaknya yang paling cerdas bakal menyerah begitu saja dengan cara tidak terhormat. Detik berganti, kedua tangan Mike mengepal erat. Rasa sakit atas kematian Anna membuat tekadnya makin kuat bahwa dia harus keluar hidup-hidup untuk membalas perbuatan Ella yang kurang ajar. Namun, tiba-tiba dia tersentak. “Semua ini karena Ayah.” Michella berdiri di depan kurungan Mike. Kesedihannya dua hari lalu saat mendengar kematian Anna sudah tidak tersisa lagi. “Kalau saja Ayah cukup dengan apa yang Ayah terima, m