Berakhir

1197 Kata

Dikawal dua penjaga yang menarik tali di pergelangan tangannya, Anna melangkah dengan dagu terangkat, masih mempertahankan martabatnya sebagai seorang wanita meski kenyataan bahwa dirinya telah kalah seperti kata Xenna benar-benar membuat gadis itu tertekan. Setelah dua minggu berlalu, Ella menemuinya lagi. Anna meyakinkan diri untuk tetap menunjukkan kekuatannya walau dengan kedua tangan terikat. Bajunya yang kotor bukan masalah besar asal tatanan rambut, wajah serta kedua tangannya masih terlihat bersih. Setelah tiba di ruang besuk, Anna berdiri menatap Ella yang datang dengan ekspresi sulit dibaca. Dia lalu beranjak duduk tanpa mengalihkan pandangannya dari sang kakak tiri. “Ekspresimu membuatku bingung, Ella,” ucap Anna diikuti helaan napas panjang. “Kau sedih atau bingung?” “Ke ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN