“Ella, kau ….” Kedua mata Anna yang melotot terlihat bergetar, antara menekan amarah yang membludak dan juga rasa takut yang tiba-tiba hadir begitu Ella datang dengan ketegasan yang bagai ancaman untuknya. Lucas menatap Ella dari tempatnya berbaring dengan sorot lega. Dia bisa melihat bagaimana gadis itu berubah menjadi sosok yang kuat dan karena itu pula dia yakin jika setelah dibawa pulang ke kediaman utama, keadaannya pasti membaik. Mata lelaki itu beralih pada Anna. Kalau boleh jujur, Lucas kasihan padanya karena ketamakan dan juga kelicikan yang menguasai Anna, gadis itu mendapati hidupnya hampir berantakan. “Apa kau harus sejauh ini, Ella?!” bentak Anna bersikeras mempertahankan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Dia berdiri di hadapan Ella, menghadang tindakan gadis itu yang