Malam itu Isa tampak sedih melihat Ella yang terus berdiri menatap rembulan di luar sana, memikirkan seseorang yang mungkin tidak akan menemuinya malam ini. Meninggalkan Ella sendiri di kamarnya, Isa berjalan tak tentu arah sebelum akhirnya dia melihat sebastian yang baru saja keluar dari kamarnya. Gadis itu buru-buru mendatangi sang tuan yang terlihat santai dengan pakaian tidurnya. “Tuan!” panggil Isa. Sebastian berhenti dan berbalik badan. “Maaf jika saya lancang, tapi … apakah Anda akan pergi ke kamar Nyonya Roxenna?” Sebastian tahu jika Isa mencemaskan Ella, sama seperti dirinya yang merindu meski belum genap satu hari tidak melihat gadis itu. Namun, untuk sekarang ini dia harus memikirkan Roxenna yang akhirnya pulang setelah 12 tahun lamanya. “Pagi ini Nyonya Roxenna menemui Nona