Rini sama sekali tidak tahu kalau Fajar memang menginginkan tubuh Rini terlentang di atas ranjang pasien di klinik miliknya. Rini tidak pernah berpikir ke sana, yang Rini pikirkan ranjang pasien yang dimaksud Fajar merupakan ranjang pasien di rumah sakit. “Sudah, lepaskan aku, aku sangat lelah, tolonglah, ahhh,” pinta Rini pada Fajar dengan napas tersengal dan suara serak. Fajar masih memagut dan menghisap sisa-sisa cairan milik Rini pada area intim Rini, bibir Fajar menyunggingkan senyuman seksi. Lidahnya menyapu naik turun terkadang masuk dan menyibak dinding sempit di bawah biji kecil di sana, cairan dari dalamnya begitu terasa ketika lidahnya masuk ke dalam. Fajar tidak merasa jijik sama sekali, Fajar sangat senang menggelitik liang intim Rini. Rini sejak tadi memukul bahu Fajar

