“Aku tahu, aku menyadarinya, dan aku bisa merasakannya bahwa kamu sudah berubah. Kamu bukan Rini yang aku temui pertama kali di gubuk itu,” ucap Fajar seraya menghentikan sentuhan jemari tangannya. “Aku tidak menyalahkanmu, keadaan yang sudah membuat semuanya berubah. Kamu memang harus berubah untuk menggapai apa yang kamu dan Kela cita-citakan. Aku merasa lemah dan tidak bisa melakukan apa-apa. Jika aku bisa melakukannya sudah pasti kamu tidak akan pernah jatuh ke dalam pelukan pria lain demi uang,” lanjutnya. Fajar menghela napas panjang, dia memeluk leher Rini lalu mencium belakang kepala Rini. “Maafkan aku, aku sudah memaksakan keinginanku malam ini. Jangan cemas, lain kali aku akan berusaha menahan diri. Kamu boleh pergi,” ujarnya lagi. Rini segera berdiri lalu memakai kembali baj

