Fajar setuju, dia segera menyelesaikannya setelah Rini sampai pada puncaknya. Fajar menarik diri dari hadapan Rini. Napasnya tersengal, bajunya berantakan. Fajar merapikan kembali resleting celananya lalu menarik kursi dan duduk di sana. Rini juga menurunkan kembali ujung baju terusan yang dia kenakan, tadi Fajar membuat simpul di sisi pinggang agar ujung baju Rini tidak turun dan menganggu aktivitas panas yang mereka lakukan. “Pak, aku ke kamar dulu,” pamit Rini pada Fajar, Rini menatap sejenak ke arah Fajar yang kini tengah duduk di kursi dapur. “Ya, istirahatlah,” ucap Fajar pada Rini. Rini segera pergi meninggalkan dapur lalu menuju ke arah kamarnya yang ada di samping rumah utama. Fajar masih duduk di dapur, dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Rini darinya. Fajar tidak

