104. Ketulusan

1695 Kata

“Nyaman? Sana mandi,” perintah Sadam pada Anisa. Anisa segera bangun dan pergi ke kamar mandi. Anisa hanya membalut tubuhnya dengan sehelai handuk lalu berjalan mendekat ke arah Sadam yang kini sedang menikmati rokoknya. Sadam duduk bersandar nyaman di sofa dengan kedua kaki berselonjor di atas meja. Sampai di depan Sadam, Anisa melepaskan handuknya lalu duduk di atas pangkuan Sadam. Tanpa bicara apa pun Anisa langsung melabuhkan bibirnya pada bibir Sadam sambil menyentuh kedua pipi Sadam. Anisa juga mengusap lembut sisi intim Sadam dari luar celana Sadam. Begitu Anisa puas memagut bibir Sadam, Sadam langsung bertanya padanya. “Kamu nggak lihat aku masih merokok?” tanyanya dengan nada santai. “Kenapa memangnya? Bukannya Mas bilang aku harus melunasi hutangku padamu?” tanyanya pada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN