Pada saat itu ponsel Mas Yoshi yang ada di cup holder berdering. Jelas kulihat kalau nama Mbak Mayang tertera di sana. Untuk apa jam kerja begini dia menelepon. Apa urusan anak lagi? Memang perlu bertanggungjawab pada anak-anak meski sudah bercerai. Tapi apa harus sejauh ini. Apa perempuan itu tidak tahu bagaimana menjaga perasaan pasangan mantannya. Dia perempuan terpelajar, loh. "Mas, turunkan aku di depan saja." Mas Yoshi tidak menanggapi. Mobil terus melaju di kepadatan lalu lintas. Dia juga tidak menerima telepon dari Mbak Mayang. Kalau tidak ada rahasia, kenapa tak dijawab saja. Ponsel kembali berdering. "Angkat saja. Mungkin ada hal penting." Mas Yoshi masih diam hingga pendar itu padam. "Kalau Mas nggak mau menyelesaikan perceraian kita. Biar aku cari pengacara lain saja. M