Mengejar Kenikmatan

1109 Kata

Setelah tiga hari di Surabaya, Kirana kembali ke Jakarta dengan perasaan hampa dan kecewa pada dirinya sendiri. Keyakinannya bahwa keputusan tadi sudah tepat membuat Kirana pelan-pelan bisa bernapas lagi. Beban yang selama ini menghimpit dadanya seperti mulai terlepas satu per satu. Ia merasa tidak sedang berjuang mempertahankan sesuatu yang sebenarnya sudah lama kosong. Dan anehnya, di balik semua kekacauan hari itu, ada rasa lega yang menjalar perlahan. Seolah satu langkah lagi ia akhirnya bisa bebas dari cengkeraman Huda, bebas dari pernikahan yang hanya menyisakan tuntutan, luka, dan kewajiban tanpa jiwa. Ia bahkan masih terbayang bagaimana Olivia menatap Huda tadi—penuh kejengkelan, penuh penilaian. “Dasar buaya,” umpat Kirana dalam hati, dan untuk pertama kalinya, kata itu tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN