Semakin Dalam

1228 Kata

“Bu Kira terlihat tidak sehat, mau saya antar pulang?” tawar Elvano di penghujung hari, saat melihat Kirana berkemas dan bersiap meninggalkan kantor. “Nggak apa-apa, El. Aku bisa naik taksi kok. Hari ini kerjaan banyak banget, kamu pasti juga capek,” tolak Kirana lembut pada asistennya yang bermata sipit dan berkacamata itu. Namun Elvano tetap berjalan di belakangnya, seolah enggan membiarkan Kirana pulang sendirian. Dari raut wajah Kirana yang tampak letih, ia tahu—perempuan itu sedang menyimpan banyak hal di dalam hatinya. Sebenarnya, Elvano sudah menebak sejak pertama kali melihat Bramasta di rumah sakit. Ia tahu siapa pria itu, meski awalnya tak yakin. Tapi dari cara Bramasta memandang Kirana, ia paham: hubungan mereka bukan sekadar profesional, dan mereka jelas bukan suami istri.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN