“Kebetulan, aku sedang lapar sekarang.” Bayi kelinci langsung melompat jauh saat merasakan api merah Lux yang ingin membakarnya. “Lux!!!” “Kakak Lux!!!” Serentak beberapa siswa kelas Silver-A berteriak. Lux tertawa kecil. “Apa yang salah? Bukankah bodoh kalau menolak daging yang datang sendiri ke mulutku?” Guru Fa menghela napas melihat muridnya yang satu itu. Dia sudah diperingatkan oleh Lea sebelumnya, untuk lebih ketat mengawasi tiga siswa dari kelas Silver-A. Salah satunya adalah Lux. “Guru Fa, aku bisa menangkap kelincinya!” teriak Aura, tampak kegirangan. Gadis yang rambut emasnya telah tumbuh panjang sebahu itu kini mengangkat monster kelinci seolah itu hewan peliharaannya. “Guru, aku menyukainya. Bisakah ini menjadi milikku?” Zhi menatap Aura yang tersenyum sambil mendek