Nami bertanya, “Apa kau keberatan jika aku mencobanya denganmu?” Zhi mendengkus, lantas menampar tangan Nami yang terulur. “Omong kosong apa yang kau bicarakan? Tidak ada kisah seperti itu.” Nami tertegun sejenak, lalu tertawa pelan. “Aku serius. Ada kisah seperti ini.” “Dari mana kau mendengar cerita itu?” Nami tersenyum kecil, netra merahnya menatap Zhi dengan dalam. “Dari seorang teman yang mengaku pernah tinggal bersama ras peri.” Zhi masih ingin bertanya lagi, tapi Nami sudah balik badan sambil mengibaskan rambutnya dengan gaya angkuh. Firhan geleng-geleng kepala melihat Zhi, bergumam, “Dasar tidak peka.” “Tapi kenapa semua nada pada jalan setapak mendadak menghilang?” tanya salah satu siswa. “Tanyakan pada dua sejoli di depan sana,” kata Firhan yang masih sempat menjawab pert

