Kejadian ini, setelah Simon tertembak Angelica berdiri di depan pintu ruang perawatan Simon. Hatinya ragu untuk masuk ke dalam. Ditatap pintu yang tertutup rapat, tatapannya seakan menembus ke dalam. Ditundukan kepalanya, ditatap sekeranjang buah yang ia bawa. Perlahan, tangannya terangkat, diketuknya pintu ruang perawatan Simon. Pintu terbuka, muncul wajah Siera, adik Simon di ambang pintu. "Nyonya," Siera membungkukan sedikit tubuhnya. "Selamat siang, Siera. Boleh aku menjenguk Simon?" "Tentu saja boleh, Nyonya, silakan masuk." Siera melebarkan pintu, dan menggeser tubuhnya agar Angelica bisa masuk. Angelica menyerahkan sekeranjang buah yang ada di tangannya pada Siera. Angelica lalu melangkah melewati pintu, ia mendekati ranjang Simon. Simon berusaha bangkit dari berbaringnya.