"Berhenti!" "Simon!" Hati Jenny, dan Angelica sama-sama berseru girang. Harapan kembali muncul di dalam hati mereka. Peter, dan ketiga anak buahnya yang berada beberapa langkah di belakangnya, berdiri terpaku di tempat mereka. Menatap lurus pada sosok-sosok yang ada di depan mereka. Simon berdiri di hadapan mereka, dengan tiga orang pria bersamanya. "Peter, sebaiknya kau menyerah, lepaskan nyonya Angelica, dan nona Jenny sekarang juga!" ucap Simon dengan suara nyaring. "Tidak semudah itu, Simon!" Peter mengarahkan pistolnya ke kepala Angelica. Salah satu anak buahnya melakukan hal yang sama pada kepala Jenny. "Apa maumu, Peter?" "Mauku bukanlah urusanmu, Simon!" "Menjadi urusanku, karena kau mengganggu ketenangan tuan, dan nonaku!" seru Simon yang berusaha mengendalikan emosi