Bradd mengantarkan Angelica, dan pengacaranya sampai ke mobil mereka. Sedang Jenny langsung menaiki tangga dengan perasaan terluka. Rasa kecewanya pada Angelica semakin menjadi saja. Ia semakin yakin kalau Angelica tidak pernah mencintainya. Jenny merebahkan tubuhnya di atas ranjang, dipejamkan matanya rapat. Tanpa dapat ditahan lagi, dua bulir air mata jatuh di sudut matanya, menetes, dan membasahi bantal yang jadi tempat berbaring kepalanya. 'Adakah di dunia ini yang seperti aku. Berada begitu dekat dengan mommyku, namun aku tidak pernah bisa merasakan sentuhan lembut tangannya. Tidak pernah bisa merasakan tatapan penuh kasih darinya. Tidak pernah mendengar ungkapan cinta dari mulutnya. Bahkan, baginya harta lebih berharga dari diriku, putrinya .... ' "Honey," panggilan Bradd membua