Ghost

1797 Kata
Simbol rumput dan matahari adalah simbol yang dimiliki oleh penjajah Dong Yang. Dalam sekali lihat saja, Wei Xiao Yue dan Ouyang Yuze yang telah berhadapan dengan Dong Yang tentu saja telah akrab dengan simbol ini. "Ini adalah simbol milik penjajah Dong Yang. Ada penyusup di sini!." Wei Xiao Yue, "Pengawal Putra Mahkota, cepat kemari!" Dua orang pengawal Putra Mahkota segera masuk ke dalam tenda. Mereka tiba-tiba merasakan ketakutan yang tidak beralasan setelah mereka melihat keganasan seorang pria tampan bermarga Wei dan bergelar Jenderal itu. "Siapa yang ditemui oleh Putra Mahkota selama dua hari ini? Apakah dia memanggil orang asing masuk ke dalam kamp?" Bahkan sebelum pertanyaannya dijawab oleh dua pengawal itu, Jenderal Wei Juni-o-r masih tidak menghentikan pertanyaannya, "Wanita penghibur dan segala jenis manusia yang bukan dari tentara militer masuk hitungan!" "Men..menjawab Jenderal. Tidak ada satu orang asing pun yang masuk ke tempat ini. Terkahir kali hanya saat sebelum kejadian genjatan senjata itu." Pengawal Putra Mahkota Li Jin menelan ludah, ada gerakan di jakunnya, benar-benar memperlihatkan ketakutannya, "Pu…Putra Mahkota tidak lagi bertidak gegabah. Sejak Jenderal…marah di hari itu, Yang Mulia Putra Mahkota selalu taat aturan." Wei Xiao Yue, "….." Baili Qing Shi berbisik pada Ouyang Yuze, "Dashu, apa yang sebenarnya Yifu lakukan pada Putra Mahkota?" Ouyang Yuze berbisik juga, "Dia sudah gila hari itu, dia…" "Uhuk, uhuk." Wei Xiao Yue tidak perlu berbicara, dia hanya perlu batuk kering dua kali untuk menghentikan kedua orang tidak masuk akal itu membicarakannya di bawah hidungnya. *_ Putra Mahkota yang menghilang dan membuat seisi kamp militer geger nampaknya tidak memiliki rasa khawatir bahkan untuk dirinya sendiri. Dia sudah keluar dari kamp militer, dan hanya ada Kasim lemah dan beberapa orang pengawal yang berada di sampingnya saat ini. Walaupun ilmu bela diri Li Jin tidak bisa dikatakan lemah, tapi jika dia salah langkah, maka konsekuensinya akan sulit untuk dikatakan. Dia bukanlah rakyat biasa, status sebagai seorang putra Kaisar melekat padanya, bisa dikatakan, dia adalah kelemahan terbesar Kaisar Li Wei saat ini! "Kasim Yan, dimana tempat itu? Apakah masih jauh? Di sini sangat dingin, percepat langkahnya?!" Ekspresi wajah Li Jin sangat jelek ketika dia mengatakan hal ini. "Ya, Yang Mulia." Tidak membawa kuda, melainkan naik kereta kuda, Li Jin dan para bawahannya akhirnya sampai di sebuah tempat. "Di sini? Apa kau yakin? Ini tidak tampak seperti rumah hiburan bagiku?" Melihat bangunan yang sepi dan tak terurus, Li Jin tentu saja merasakan kecurigaan. "Yang Mulia tidak perlu khawatir, semua keindahan ada di dalam." Kasim Yan melanjutkan ucapannya, "Kita berada di Jiangnan, wilayah yang sedang ada perang, jadi tempat ini sengaja dibuat sepi untuk menghindari kecurigaan dari pemerintah setempat." Alasan yang cukup masuk akal, tapi tidak cukup kuat untuk bisa meyakinkan Li Jin. Li Jin diam sejenak dan mulai mencengkeram gagang pedangnya. Beberapa detik berlalu, dan apa yang ditakutkan oleh Putra Mahkota Li Jin akhirnya terjadi. Dia dijebak! Segerombolan orang tiba-tiba keluar dari tempat persembunyiannya. Dan yang paling mengejutkan, itu bukanlah orang dari dataran tengah, itu adalah orang-orang Dong Yang! Dengan gerakan cepat, Li Jin langsung mengencangkan pegangannya pada pedangnya, dia lalu menarik Kasim Yan dan memaksa Kasim itu tunduk di bawah pedangnya, "Kau pengkhianat!" Urat lehernya kini berada beberapa inci saja dari bilah pedang Li Jin, sedikit pergerakan, maka nyawa kecil Kasim Yan akan melayang. Kasim Yan terkekeh, "Ini semua karena kebodohanmu Yang Mulia." Kasim Yan berbicara pada orang-orang Dong Yang menggunakan bahasa Dong Yang, "Lakukan sesuatu, jika tidak, aku akan mati!" Li Jin, "Apa yang kau rencanakan?!" Salah satu orang Dong Yang maju selangkah dan berkata dengan bahasanya, "Baiklah, aku akan membebaskanmu. Jangan bergerak dan melukai dirimu sendiri." Li Jin yang tidak mengerti dengan situasi yang terjadi ini hanya bisa diam dan mencoba menerka apa yang akan mereka lakukan. Tapi itu terlalu cepat, entah apa yang dilakukan oleh orang-orang Dong Yang, tapi Kasim Yan yang berada di bawah sandera Li Jin tiba-tiba jatuh dan mati! Li Jin, "!!!!" Sebuah jarum kecil menancap di leher putih Kasim Yan. Kasim kecil Putra Mahkota Li Jin yang selalu menemaninya dari awal mati di tempat. "Jangan berani-beraninya kalian mendekat!" Li Jin mengarahkan pedangnya pada orang-orang Dong Yang itu, "Jika kalian berani melakukan sesuatu padaku, maka kalian tidak akan keluar dari Tang hidup-hidup!" Di antara beberapa orang Dong Yang itu, ada satu orang yang sangat fasih berbicara menggunakan bahasa rakyat Tang. Melihat dari pakaian serta bagaiamana dia bertingkah, maka besar kemungkinannya bahwa dia adalah pemimpin dari orang-orang itu. "Yang Mulia, kau bisa memanggilku dengan sebutan Haruto. Aku adalah pemimpin di sini." Pria bernama Haruto itu masih cukup muda, tapi tidak lebih muda dari Li Jin. Dia tanpa tergesa-gesa berkata, "Kami tentu saja tidak akan membahayakan nyawa seorang pewaris tahta. Kami membutuhkanmu untuk menangani sedikit masalah. Jenderal kalian benar-benar orang yang patut untuk dihormati, jadi kami harus menempuh cara lain." Li Jin melirik mayat Kasim Yan dengan tatapan penuh rasa jijik, dia berkata, "Apakah dia juga salah satu dari kalian?!" "Namanya Hinata. Dia adalah orang kami." Kata pria bernama Haruto itu, "Dia adalah rakyat Dong Yang yang tinggal di Tang. Ayahnya seorang pria dari Tang sementara ibunya berasal dari Dong Yang. Ayahnya tidak lebih dari seorang laki-laki yang mempermainkan ibunya di masa lalu." Haruto terus bercerita, dia mengalihkan pandangannya pada Kasim Yan alias Hinata yang telah tewas. Butiran salju mulai menutupi wajah Kasim Yan, "Ayahnya adalah seorang Pangeran Kekaisaran. Itulah sebabnya dia membenci keluarga Kekaisaran." Saat Haruto mengakhiri ceritanya, dia juga di waktu yang bersamaan memberikan isyarat pada orang-orangnya untuk melumpuhkan Putra Mahkota Li Jin. Alhasil, Li Jin berhasil dilumpuhkan dan dibawa ke suatu tempat. *_ Suasana di kamp militer sendiri sedang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Wei Xiao Yue adalah satu-satunya pemimpin di sana sekarang. Dia juga harus membagi pikirannya. Jika sampai Putra Mahkota jatuh ke tangan musuh atau berita menghilangnya Putra Mahkota sampai diketahui musuh, maka besar kemungkinannya sesuatu yang besar akan terjadi. "Kalian semua, dengarkan aba-aba dariku!" Wei Xiao Yue berkata, "Menemukan Putra Mahkota adalah prioritas kita saat ini. Kita harus menemukannya dalam keadaan selamat dan tanpa ada lecet sedikitpun di tubuhnya. Semakin cepat kita mencarinya, maka kemungkinan untuk menemukannya maka akan semakin besar." "Ada tiga Jenderal dari tiga suku yang sangat aku percayai di sini. Wakil Jenderal Ouyang dan kapten Lin Bo akan berada di sini bersama kalian. Aku akan membawa beberapa pasukan untuk mencari Putra Mahkota. Selagi aku tidak ada di sini, maka kalian harus mendengarkan perintah dari Wakil Jenderal Ouyang." Ada keraguan yang nampak di wajah tampan Wei Xiao Yue ketika dia berkata, "Perihal keluarnya aku untuk mencari Yang Mulia tidak boleh tersebar. Dan juga, tidak ada satu orang prajurit pun yang bisa keluar kecuali dalam keadaan darurat! Pemeriksaan akan dilakukan setelah Yang Mulia Putra Mahkota ditemukan. Apa kalian semua mengerti?!!" Para tentara, "Ya, Jenderal!" Seratus pasukan di bawah token keluarga Wei keluar dari kamp militer, termasuk salah satunya adalah Jenderal Wei Juni-o-r sebagai pemimpin. Mereka akan berusaha menemukan Putra Mahkota yang pergi tanpa adanya jejak yang jelas. Setelah menunggangi kuda selama seharian, pasukan khusus ini akhirnya tiba di pusat kota Jiangnan. Tujuan pertama mereka tentu saja adalah tempat yang paling masuk akal dan memiliki kemungkinan terbesar untuk didatangi oleh Putra Mahkota. Apalagi kalau bukan tempat hiburan, macam rumah b-o-r-d-i-l. Seratus kavaleri itu sudah disebar di berbagai tempat-tempat hiburan yang ada di Jiangnan dan tentu saja mereka telah mengganti pakaian mereka. Tidak ada armor ataupun baju zirah yang biasanya akan mereka pakai. Kini hanya ada hanfu biasa dengan mantel bulu rubah untuk melindungi diri dari salju yang dingin. Seratus pasukan ini dibagi ke dalam dua puluh regu. Satu regu di antaranya ada Jenderal Wei Juni-o-r. Dan regu tersebut adalah regu yang bertugas mencari di pusat kota Jiangnan, sementara yang lain mencari di pinggiran kota. "Ada sejumlah rumah hiburan di daerah ini. Ada satu di sana." Kata Wei Xiao Yue sembari menunjuk salah satu bangunan. Dia kembali menunjukkan bangunan lain, "Di belakang toko roti kukus itu juga ada satu. Dan aku akan pergi yang ada di sebelah sana. Kalian pergilah berdua, aku akan pergi sendiri." Ketiga tentara dengan sigap menjawab, "Baik Jenderal!" Sementara itu, di kamp militer, pemegang kuasa sementara, Wakil Jenderal Ouyang Yuze, tampak kebingungan mencari sesuatu. Bukan sesuatu, tapi seseorang lebih tepatnya. "Apa yang salah Wakil Jenderal Ouyang?" Yang bertanya itu adalah Lin Bo. Ouyang Yuze, "Di mana Xiao Baili?" *_ "Yifu sepertinya tahu letak rumah-rumah hiburan yang ada di Jiangnan? Apakah Yifu sering pergi ke sana?" Tidak mungkin dia! Tapi kemungkinan besar itu adalah dia! Ya, tuan muda Baili Qing Shi yang sedang dicari oleh Wakil Jenderal Ouyang ada di sini! Dia ada di belakang Yifu-nya, Jenderal Wei Juni-o-r. Wei Xiao Yue di dalam hatinya, "Dia selalu muncul di mana saja, apa dia hantu?!" "Aku tidak memiliki waktu untuk mengobrol bersamamu Xiao Baili. Sepulangnya kita dari sini, maka aku akan benar-benar menghukummu." Wei Xiao Yue berbalik pergi, tapi ketika kakinya melangkah ke anak tangga pertama di rumah hiburan itu, dia kembali berbalik. Baili Qing Shi hampir menabraknya, "Jangan mengutukku, kau telah menjadikan aku Yifu-mu. Maka aku akan menjadi Yifu yang bijaksana. Aku benar-benar akan mendidik dan mendisplinkanmu!" Baili Qing Shi menyeringai, "Baik Yifu, putra ini siap untuk Yifu didik." Untuk bisa masuk ke dalam rumah hiburan dan sampai di dalam, mereka berdua tidak perlu berjalan jauh. Aroma anggur sudah tercium, banyak keindahan di dalam rumah itu, tapi Wei Xiao Yue yang biasanya cukup kalap, kini hanya bisa mengomel sendiri. Dia berbalik, "Jangan jauh-jauh dariku, kita berada di luar, tetap berada…." Wei Xiao Yue nyaris gila, dia dengan putus asa melanjutkan ucapannya, "…di dekatku." "Pemuda ini! Aku benar-benar akan mendidiknya dengan didikan seorang tentara!" Wei Xiao Yue belum masuk lebih jauh ke rumah hiburan dan dia sudah keluar untuk mencari putra angkatnya yang menyebalkan. Wei Xiao Yue mencari jalan-jalan setapak, tapi dia masih belum bisa menemukan Baili Qing Shi. Tapi di belokan terakhir, tepat di depan kantor keamanan, dia melihat sosok putra angkatnya. Dia tampak sedang duduk santai bersama seseorang. Diperhatikan lebih dekat, Baili Qing Shi tampak sedang bergosip dengan seseorang. Wei Xiao Yue, "….." Wei Xiao Yue menggertakan giginya, "Xiao Baili…" "Yifu!" Melihat sosok Yifu-nya, Baili Qing Shi melambai-lambai seperti layangan, dia memberikan isyarat pada Wei Xiao Yue untuk datang padanya. "Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Wei Xiao Yue, tapi tatapannya mengarah ke teman bicara Baili Qing Shi. "Dia adalah salah satu petugas keamanan." Baili Qing Shi berkata, "Aku menemukan petunjuk." "Jenderal Wei Xiao Yue, suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda." Ujar petugas keamanan kota Jiangnan itu. Wei Xiao Yue megangguk dan berkata, "Kau terlalu sopan." Dia kemudian melirik Baili Qing Shi, "Apa yang kau temukan?" "Aku menemukan mayat Kasim Yan." Baili Qing Shi tersenyum saat mengatakan hal ini. Dia tampak santai, seolah-olah kematian dan penemuan mayat Kasim Yan itu adalah hal yang biasa saja. Wei Xiao Yue sedikit ketakutan, "Apa katamu?!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN