Akhir yang Bahagia (End)

1855 Kata

"Kak Akram kembalikan … Livia mau memakai bando bunga itu. Mama….!" Teriakan Olivia menggema di ruang santai tersebut. Bocah perempuan yang kini berusia tujuh tahun itu tampak mengejar kakaknya dengan wajah yang cemberut. Berkali-kali dia memanggil ibunya, tapi sepertinya ibunya tidak berniat untuk menolong. "Tangkap aku dulu, nanti akan ku kembalikan." Sebaliknya, Akram malah mengejek sang adik. Dia yang hampir menginjak sekolah menengah pertama beberapa bulan lagi itu tersenyum begitu lebar, seolah senang melihat adiknya yang hampir menangis. Keduanya saling kejar-kejaran, melewati ruang-ruang sempit di sekitar sofa. Bahkan Akram tak segan untuk melompati meja agar dirinya tidak tertangkap. "Kak Akram…." Olivia merasa lelah, wajahnya sudah merah padam dengan mata yang berkaca-kac

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN