Elaine baru saja memejamkan mata saat matahari mulai terbit. Sepanjang malam, dia benar-benar berjaga untuk melihat keadaan sang anak. Tapi rasa kantuk menguasai dirinya yang membuat matanya perlahan menutup. Tapi hampir saja dia pulas, sebuah genggaman kuat membuat tidurnya terusik. Elaine dengan malas memaksakan diri untuk bangun, tapi begitu matanya terbuka lebar, dia benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya. Akram–sang anak, bocah itu terlihat mengigau. Seluruh tubuhnya bergetar dan banyak peluh membasahi wajahnya. Hal ini membuat Elaine menjadi panik, dia mengguncang kecil tubuh anaknya sambil memanggil, "Akram … Sayang, Nak, kamu kenapa?" Wanita itu menoleh kesana kemari dengan cemas, tak melihat suami maupun keluarganya di sini membuat kekhawatiran Elaine membuncah.