"Mau ya?" bisik Devan membujuk. Hal ini membuat Elaine menjadi geli. Dengan cepat dia melepaskan pelukan Devan, berbalik dan menatap lelaki itu dengan dahi yang berkerut dalam. "Apa kamu sakit?" tanya Elaine. "Aku sedang serius, Elaine," keluh Devan dengan kesal. Lelaki itu kembali memeluk Elaine dengan erat. Bahkan dia tak memberikan celah untuk wanita itu bergerak. "Dev, aku tidak bisa bernapas!" teriak Elaine yang suaranya teredam. Wanita itu mencoba berontak, tapi lelaki itu malah semakin mencengkramnya. "Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu menjawab mau," ungkap Devan. Entah bercanda atau sedang serius, Elaine tak bisa membedakannya saat ini. Dia benar-benar tak bisa melihat wajah Devan. "Dev," panggil Elaine kembali. Habis sudah kesabarannya, saking geregetan, Elaine