"Saya terima nikah dan kawinnya anak bapak Gema Putri Bakhti Utomo binti Ganindra Bakhti Utomo dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan emas dibayar tunaiiiiiii," balas Rakha saat ayah selesai mengucapkan akad nikah di depan penghulu dan dua orang saksi. Aku membuang napas. Bersyukur Rakha tidak salah sebut namaku, nggak lucu kalau sampai dia lupa dan menyebut nama-nama mantan homonya. "Sah?" tanya pak penghulu ke arah dua saksi secara bergantian. Om Robby saksi dari pihakku mengangguk, sedangkan pak Restu saksi dari keluarga Rakha pun ikut mengangguk. "Alhamdullilah," semua keluarga serempak mengucap syukur akhirnya aku si bontot yang dulu nggak mau nikah akhirnya laku juga. Tentu mereka tidak tahu tentang kehamilanku, hanya keluarga intiku saja yang tahu. Rakha yang sle