22

1763 Kata

POV Redi Putri menatapku lama, lalu ia menggeleng lirih. Ditatapnya aku dengan mata mengembun. "Nggak mau, Om. Aku gak mau rujuk." Mataku melebar kini, sungguh tak percaya akan penolakannya. Hey, dia tu cinta berat padaku sampai ngaku hamil, lalu dia sekarang tolak ajakan rujukku, itu aneh. Waktu itu juga mengibai agar diijinkan tinggal di sini sampai membuka bajunya sendiri. Ini aneh, bukan? Kan? Aku tertawa mengejek. "Yakin kau tak mau? Nyesal nanti kau." Ia tampak menelan ludah. "Sekarang aku bahkan udah nyesal, Om. Seharusnya, aku gak pura-pura hamil jadi gak bakal tau betapa jahatnya perlakuan suamiku." Mulutku nganga. "Sudah kubilang, aku emosi waktu itu." Aku menjelaskannya. Sudah seperti orang d***u saja harus jelaskan berkali-kali. "Yok, lah, rujuk. Ibu ingin kita rujuk. Se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN