Perkataan Girish terus terngiang di benak Ry, biarkan saja berjalan apa adanya. Tiba-tiba suatu hari kamu akan sadar, kalau dia sudah tidak ada artinya lagi untuk kamu. Rasanya Ry juga sudah pernah mendengar sesuatu semacam ini. Namun, kapan itu akan terjadi? Kalau boleh, rasanya Ry ingin loncat saja ke masa depan. Konyol! Memangnya ini kisah perjalanan waktu? Tidak ada yang seperti itu di dunia nyata. "Berapa lama, Pak?" Tanpa sadar pertanyaan itu benar-benar Ry ucapkan. Bukan lagi sekadar dipikirkan. Meski hanya pelan saja, tetapi Girish mendengarnya. “Apanya yang berapa lama?” Girish menanggapi dengan bingung karena di tengah suasana hening saat ia memeriksa pekerjaan Ry, gadis itu tiba-tiba saja mengajukan pertanyaan yang tidak jelas. "Eh?" Ry terkejut sendiri mendengar tanggapa