Serius 2

986 Kata

"Saga tahu kamu mau mengurus surat perceraian?" Melati menggeleng. "Saya nggak cerita pada siapa pun, selain sama Budhe." "Yo, wis. Sebaiknya nggak usah ngasih tahu siapa-siapa, sampai Akbar sendiri mendapatkan surat gugatan dari pengadilan." "Iya. Kalau gitu saya kembali kerja. Makasih banyak, Budhe sudah mengantarkan saya ke Mbak Yuli." "Wis to, nggak usah bilang gitu. Dari beberapa bulan yang lalu pun budhe sudah bilang siap bantuin kamu. Nggak usah khawatir, Nduk. Kamu itu anaknya budhe, mbok sing biasa ae sama budhe." Bu Tami bicara sambil mengelus punggung Melati. Keponakan yang sangat sopan dan menghormatinya. "Menjadi janda bukan aib. Kamu juga masih muda, langkahmu masih panjang. Percayalah, Nduk. Pasti kamu akan menemukan kebahagiaanmu." Melati mengangguk. Menahan diri aga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN