Waktu yang Hilang - Bicara Berdua Akbar memperhatikan Tini yang melangkah memasuki gerbang sekolahan sambil menggandeng Moana. Tampak beberapa wali murid di sana menyapanya dengan ramah. Anak-anak juga berlarian menghampiri Moana, setelah itu mereka tersenyum dan tertawa bersama. Entah apa yang mereka omongkan hingga terasa lucu. Ditariknya napas dalam-dalam dan mengalihkan perhatian pada jalanan yang sibuk. Semalaman bahkan sudah hampir dua bulan ini ia sudah memikirkan tentang keputusannya pagi ini. Jika ia menunggu sampai benar-benar melupakan, maka tidak akan pernah ada keputusan. Berusaha bangkit dari keterpurukan yang memporak-porandakan perasaannya. Jika dulu ia berkuasa atas semuanya, bahkan ia tidak peduli dengan perasaan Melati, tapi kini dialah orang yang paling tidak berd