Sadar Diri 1

971 Kata

Waktu yang Hilang - Sadar Diri Suasana pagi di kediaman Pak Wira begitu hangat. Mereka berkumpul untuk sarapan bersama. Wajah keriput orang tua yang selama bertahun-tahun diliputi duka, kini tampak berbinar bahagia. Meski Ariani tidak kembali, tapi ada Saga sebagai pengganti. "Sering-seringlah kamu dan Melati datang ke mari. Nggak jauh to dari rumah kalian," kata Bu Salindri setelah mereka selesai makan. "Insyallah, Mbah Putri." "Katanya kamu juga kuliah, Le?" "Ya." "Syukurlah, semoga kamu sukses seperti saudara-saudaramu yang lain." "Aamiin." "Untuk acara resepsi kalian, biar nanti Bulekmu yang ngurusi. Ada WO yang menjadi langganan keluarga kami." Saga hanya mengiyakan saja. Kakek dan sang nenek benar-benar perhatian terhadapnya dan Melati. Gama yang selama ini menjadi cucu kes

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN