"Bagaimana dengan kuliahmu?" tanya Pak Norman. "Minta doanya, Pa. Agar saya bisa wisuda setengah tahu lagi." "Tentu papa doakan. Pekerjaanmu juga lancar, 'kan?" "Alhamdulillah, lancar," jawab Saga tidak berniat untuk membagi tahu tentang perselisihannya dengan Gama. Daripada nanti menambah beban pikiran papanya. Ayah dan anak berhenti ketika mereka sampai di kebun teh. Tak terasa joging sambil ngobrol, membawa mereka sampai di perkebunan. Jarak yang lumayan jauh. Aroma wangi daun teh begitu menenangkan di tambah pemandangan yang menyejukkan mata. Hijau berselimut kabut. Tampak di ujung timur sana, sekelompok perempuan tengah asyik memetik daun teh. Dua laki-laki itu sekarang hanya bisa memperhatikan. Menumpang dalam menikmati pesona hamparan kebun teh yang pernah memberikan kehidupan