"Saya rasa, sikap mama ini bukan karena ingin balas dendam pada papa saya, Pak. Mungkin memang begitu sifat asli Mama Rista. Tidak tahu bagaimana cara menghargai orang lain. Kenapa berdendam hingga sekarang ini, sedangkan perempuan yang ia benci pun sudah tiada." "Bapak sempat bilang, kalau mau membawa ibu ke psikiater. Tapi ibu mencak-mencak nggak mau. Malah marah dan bilang kalau dirinya nggak gila. Padahal yang ke psikiater belum tentu orang gila, 'kan, Mas." Saga menanggapi ucapan Pak Slamet dengan senyuman. Memang mama tirinya itu tidak gila, tapi memiliki sifat dengki dan dendam yang dipelihara bertahun-tahun. "Bahkan Mas Akbar sendiri juga sudah bilang ke bapak. Ngajangi jembar, andai bapak ingin meninggalkan ibu dan menikah lagi misalnya. Namun ditolak oleh bapak. Sudah tua kata