Akbar menatap sang mama. Jelas terlihat ketidakrelaan di wajah tua itu. "Enggak, Ma. Papa sudah bahagia menikmati hidupnya. Beliau bilang hanya ingin fokus ibadah saja sekarang. Bu Ariana sendiri perempuan yang terhormat. Mapan meski pun seorang janda. Almarhum suaminya seorang kapten. Keluarganya juga terpandang di Jogja sana. Mama, nggak perlu khawatir." Bu Rista mengulum senyum. Malu dihadapan putranya sendiri. Usia sudah beranjak senja, tapi lagaknya masih seperti orang muda. Cinta memang tak mengenal batas usia. Wanita itu mengalihkan percakapan dengan menceritakan kedatangan Bu Yahya. Akbar hanya mendengarkan saja tanpa menanggapi cerita sang mama. Sejak dulu ia tahu kalau mereka adalah teman baik. "Ma, aku pergi ke perkebunan dulu," pamit Akbar setelah beberapa saat menyudahi mak