82

1066 Kata

Sean menggendong Adzan menuju kamar ruang inap yang disebutkan oleh wanita paruh baya tadi. Ini sudah dua jam, dan belum ada tanda -tanda Pinka kembali lagi ke ruangan rawat inap Ainul. Sean membaca satu per satu nomor di denap pintu dan menemukan ruang bernomor yang ia cari. Sean melihat ke arah dalam kamar itu melalui kaca kecil yang ada di depan pintu menmbus ke dalam tanpa harus masuk ke dalam ruangan itu. Benar sekali, Pinka masih ada di dalam denagn wanita paru baya itu yang sedang bersujud di kaki Pinka dan lelaki yang berada di atas ranjang menatap Pinka dengan sorot mata bersalah. Satu lagi lelaki yang berdiri di smaping lelaki yang dudu di ranjang tersebut smabil membawa kotak rahasia. "Ada apa sebenarnya?" tanya Sean penasaran pada dirinya sendiri. Kenapa orang -orang itu s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN