85

1040 Kata

Dokter itu tidak gugup sama sekali dan bahkan ia bersikap tenang sekali. "Coba lihat berkasnya," ucap dokter itu kemudian. Sean memberikan beberapa berkas yang ia temukan di meja rias di kamarnya kepada dokter itu. "Ini. Anda bisa baca, kalau istri saya bersedia menjadi donor untuk Ainul. Tapi jelas, saya tidak mengijinkan. Resiko menjadi pendonor itu tidak mudah. Apalagi, disini jelas, Pinka memmiliki penyakit turunan. Seharusnya anda sebagai doktar tahu soal ini bukan malah diam," ucap Sean lantang dan begitu ketus. Dokter itu membaca seklias dan megedarkan pandangannya ke arah sekeliling lobby ruamh sakit yang mulai d penuhi oleh pasien rawat jalan yang menatap keduanya. "Ikut saya," titah dokter itu kemudian lalu berbalik dan berjalan emnuju raungannya. Sean juga mantab berjalan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN