Di dalam toilet, Sakina memperhatikan pantulan dirinya melalui cermin. Penampilannya benar-benar menyedihkan. Ia membasuh wajahnya beberapa kali lalu merapikan rambutnya. Sakina juga membenarkan riasan wajahnya. "Sakina, kamu lagi apa di sini? Kamu pasti udah gila, Sakina ... ini kantor Erzha, pria yang seharusnya kamu hindari," batin Sakina. Setelah penampilannya terlihat lebih baik, Sakina keluar dari toilet. Ruang tamu tampak sepi, di beranda pun sudah tidak ada orang terlebih pintunya sudah ditutup. Sakina kemudian memberanikan diri naik ke lantai dua. Ia sudah sedikit tahu karakteristik gedung ini karena kunjungan pertamanya beberapa waktu lalu. Dari luar, gedung ini lebih mirip rumah, begitu juga dengan lantai satu. Namun, saat naik ke lantai dua, siapa pun pasti akan berpendapat i