Saat ini hanya ada Evans dan Ziva didalam kamar. Evans tersenyum lembut melihat istrinya yang selalu ia rindukan. Jika saat itu terjadi sesuatu pada Zivanya Evans dapat pastikan Edrwar akan menjadi buronan dan ia tak akan puas dengan hanya membunuh Evans karena Zava pasti akan ia bunuh juga. Tapi untung saja rencana Aron berhasil dan Ziva bisa pulang kepelukannya dengan selamat. Evans memeluk Ziva dengan erat seolah takut Ziva akan meninggalkannya. "Aku mencintaimu dan jangan ragukan itu!" ucap Evans membuat mata Ziva berkaca-kaca. "Sejak kapan?" tanya Evans. "Sejak pertama kali kita bertemu" ucap Evans. "Tapi itu kan Zava" lirih Ziva. "Nyatanya itu kamu sayang, orang yang menghabiskan malam bersamaku adalah perempuan yang masih suci" ucap Evans. Evans ingat bagaimana ia berupaya