Seperti biasa rutinitas Ema hari ini adalah mengantar Amora ke Sekolah dan setelah itu ia segera pergi bekerja di Rumah sakit. Entah mengapa akhir-akhir ini Ema merasa ia sedang diikuti oleh seseorang. Ema melangkahkan kakinya dengan cepat ketika jalanan yang ia lewati sepi. Ia mengeratkan jaketnya karena cuaca hari ini sangat dingin hingga dari dalam mulutnya pun keluar asap yang merupakan hawa dingin ditubuhnya. Ema melihat beberapa mobil ambulan datang bersama sekelompok orang yang terluka dan pemandangan mengerikan pun terjadi di UGD. Ema mempercepat langakahnya dan segera masuk menuju loker. Ia mengganti pakaiannya dengan cepat dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam UGD. Seorang pasien dengan tiga luka tembak membuat Ema meringis. Ia memang bukan pertama kali menangani pasie

