35. Dikul*iti Dan Blo*kir

1334 Kata

“Si Dini belum bangun apa gimana? Sebenarnya dia tidur di mana, sih? Di kamarnya kak Levian, dan berarti bekasnya kak Arina?” pikir Arana yang sudah rapi. Arana sudah mandi, tetapi di jam yang sudah memasuki waktunya makan siang, ia baru bangun. “Mama bisa bitin pizza, nda?” Lantang Anna di lantai bawah sana. Alasan yang membuat Arana memergoki Dini. Di bawah sana, Dini tengah melangkah bersama Anna. Kedua mata Arana tak lagi sibuk mengawasi suasana pintu kamar Levian di lantai atas keberadaannya, dan memang benar-benar sepi. “Ternyata Dini sudah bangun,” batin Arana yang kemudian mengawasi keadaan lantai bawah dengan saksama, seiring langkah hati-hatinya yang membawanya menuruni anak tangga. “Kita bikin pizzanya pakai roti tawar dulu ya. Coba, Anna doyan enggak. Kalau enggak, nanti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN