“Istri saya sedang hamil kembar. Namun tadi saya lihat, istri saya pendarahan. Darahnya sudah sampai mengenai paha!” ucap Levian kepada suster dan dokter yang sudah datang. Ketiga orang yang mendatangi Levian mengangguk-angguk. Mereka meminta Levian menunggu di luar, tetapi Levian menolak. “Biarkan saya di sini.” Levian benar-benar memohon sembari mendekap kepala Dini. Ia juga membenamkan wajahnya di wajah Dini. Wajah itu terasa sangat dingin. Karena keadaan Levian yang begitu kacau. Juga status Levian yang notabene merupakan suami Dini. Pihak rumah sakit memberi izin dan meminta Levian untuk bisa diajak kerja sama. Infus yang pertama kali dipasang tak lama setelah tensi darah Dini diukur. Selanjutnya, kedua kaki Dini juga diangkat dan di renggangkan untuk memastikan adanya pembukaan a