Tenang dipilih oleh dokter Anita dalam menghadapi polisi dan juga pengacara Levian. Sidang mereka usai dengan dibawanya dokter Anita dan Arina ke kantor polisi. Pengacara Levian mendampingi Arina yang tiba-tiba saja sakit perut. “Harus ya, dalam situasi genting begini? Tahan sampai beres, tolong tahan!” batin Arina menyemangati dirinya sendiri sambil terus duduk di hadapan polisi dan menjadikannya sebagai saksi. Sesekali, polisi akan melempar pertanyaan kepadanya. “Ini jangan-jangan aku mens. Bocor bahkan banjir dong. Kira-kira Leon pulang jam berapa? Dia mau ke sini enggak?” Dalam hatinya, Arina menjadi berbicara sendiri. Di tempat berbeda, Levian tengah berbicara empat mata dengan pihak rumah sakit. Pihak rumah sakit meminta Levian menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa membuat apa y