Setelah ciuman yang begitu panjang dan saling meluapkan perasaan. Rikki baru tahu kalau ternyata Jessy juga memiliki perasaan yang sama ke dirinya. "Benarkah?" tanya Rikki menggoda Jessy. "Iya, sudah deh! Jangan godain aku terus!" Jessy pura-pura ngambek. Padahal dia sangat malu saat ini. Apalagi mengingat bagaimana tadi pergumulan panjang mereka. Rikki tertawa kecil, ia mendekap erat tubuh Jessy. Rikki menurunkan kaca mobilnya. "Ayo jalan ke tempat itu!" serunya kepada sang assistent. "Baik Tuan!" Dengan segera mereka meluncur ke Kedutaan Besar untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Rikki tidak mau lagi menunda. Dia mau setelah Jessy ikut bersamanya ke Indonesia sudah berstatus menjadi istrinya. "Mana KTP kamu Jes?" tanya Rikki. "Untuk apa?" "Daftar pernikahan kita!" "Jadi kamu